Haram?
Banyak
orang yang mengaku suci di dunia ini yang seolah mempunyai privilege
untuk mengharamkan atau menghalalkan sesuatu terutama makanan. ini
haram, itu haram, menurut si ini haram, menurut si itu halal. ah! saya
pusing! akhirnya saya memutuskan untuk percaya dan meyakini bahwa
halal-haram itu hanyalah sebatas resiko, hanya sebatas keyakinan, hanya
sebatas konsep setiap individu untuk mencapai kebaikan yang ada dalam
dirinya. menurut Saya, barang atau uang hasil maling/korupsi itu haram,
uang dan makanan yang didapat dengan hasil yang jahat itu haram,
bagaimana dengan daging babi? menurut saya sih enak, dan saya percaya,
daging babi tidak begitu berbahaya untuk kesehatan saya.
Saya
lebih percaya seorang dokter yang bilang, bahwa daging kambing haram
untuk orang yang punya darah tinggi, daripada seorang
kyai/ustadz/pastor/biksu yang bilang bahwa daging babi haram untuk orang
yang sehat yang suka banget makan daging babi.
lalu
ada sebagian kaum fasis yang bilang mengucapkan selamat natal itu haram
bagi muslim, go to hell, menurut saya yang haram itu adalah ketika
suatu kaum meneriakkan nama Tuhannya tapi sambil mukulin dan melempari
orang lain karena dianggap beda keyakinan, itu yang haram.
itulah FAITH.
Salam,
#copypaste
Yesus
Sabtu, 17 Mei 2014
Bagaimana denganmu ?
Beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah blog yang isinya seperti ini :
"Orang baik memang kebanyakan naif"
"Orang naif itu gak mementingkan kalah-menang atau untung-rugi ketika berbuat. Orientasinya cuma satu: dia berbuat karena dorongan hati nurani dan kebenaran yg dia yakini. Nothing to lose. Orang2 spt ini kebanyakan terpental dari lingkungan yg korup. Mereka menjadi semacam alien dari lingkungan yg kotor dan korup. Tapi kehadiran orang2 ini justru penting dalam sejarah. Hoegeng.... Ali sadikin.... Tan malaka.... Munir..... Wiji thukul.... Dll....."Setelah saya selesai membaca, saya bertanya dalam hati. Apakah saya termasuk kedalamnya??
OWSOM! :))
Langganan:
Postingan (Atom)